Culture Fit vs. Culture Add: Bagaimana Cara Merekrut yang Lebih Baik?

Kandidat terbaik telah dipekerjakan. Karyawan-karyawan terbaik telah mulai bekerja untuk perusahaan Anda. Akan tetapi, mengapa pekerjaan tidak berjalan dengan lancar?

Seberapa sering perusahaan Anda mengalami masalah tersebut dalam dinamika di tempat kerja? Hal apa yang semakin berjalan keliru?

Bisa jadi, masalah ini terjadi sejak proses rekrutmen. Memiliki karyawan yang menunjukkan performa yang sangat unggul dan terampil tentunya adalah hal yang penting. Akan tetapi, kesesuaian karyawan dengan posisi etis dalam perusahaan–culture fit–adalah hal yang tidak kalah pentingnya. Salah satu penelitian oleh Akins (2019) misalnya menunjukkan bahwa keselarasan antara kepribadian, perilaku, dan nilai-nilai yang dijunjung oleh karyawan dengan praktik bisnis perusahaan berhubungan dengan tingkat kepuasan kerja karyawan. Data lainnya yang dikutip oleh Bouston (2015) dari Society for Human Resource Management (SHRM) juga menunjukkan bahwa tingkat turnover yang diakibatkan karena rendahnya culture fit dapat merugikan organisasi hingga 50-60% dari gaji tahunan karyawan. Oleh karena itu, merekrut karyawan yang tepat dan fit dengan nilai yang ingin dibawakan oleh organisasi adalah langkah cerdas dan bijaksana untuk memberikan hasil yang terbaik.

Mengambil Manfaat Culture Fit

Dalam merumuskan culture fit, kita perlu sangat berhati-hati. Melakukan proses rekrutmen dengan menerapkan culture fit test bukan berarti kita mencari individu dengan sifat, perilaku, latar belakang, dan nilai yang sama persis, melainkan mencari mereka yang memiliki kepercayaan terhadap nilai dasar perusahaan. Sebagai contoh, jika kolaborasi adalah nilai penting dari perusahaan Anda, maka mencari kandidat yang memiliki minat dan kepercayaan yang sama terkait dengan kerja sama akan bekerja lebih nyaman dan produktif dibandingkan mereka yang lebih suka bekerja secara individual. Tentu saja, dalam hal ini tidak ada yang lebih baik dan lebih buruk karena satu nilai tersebut bisa dimiliki oleh kandidat dari berbagai latar belakang. Di samping memahami pentingnya mencari karyawan yang dapat berjalan sesuai dengan nilai yang dibawa perusahaan, menambah dinamika perusahaan melalui culture add juga dapat menjadi solusi dalam mempekerjakan karyawan.

Menuju Era Culture Add

Sedikit berbeda dengan culture fit, culture add mendorong calon karyawan untuk membawa perspektif dan keberagaman dalam budaya yang sudah terbentuk dalam perusahaan. Dengan menyeimbangkan peran culture fit melalui culture add dalam proses rekrutmen, perusahaan tidak hanya menunjukkan keterbukaan dan inklusivitas terhadap karyawan, tetapi juga menantang status quo dalam proses bekerja di perusahaan. Kandidat yang dapat memberikan culture add pada perusahaan akan membantu memperluas perspektif organisasi dan menelurkan berbagai saran yang dapat digunakan untuk peningkatan performa perusahaan.

Tips

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu menilai kesesuaian dan nilai tambah karyawan untuk perusahaan Anda:

  1. Pahami terlebih dahulu nilai-nilai dan prinsip-prinsip mendasar perusahaan Anda.
  2. Pelajari hal yang masih dapat ditingkatkan dalam sistem dan struktur perusahaan.
  3. Melakukan asesmen dengan pikiran yang terbuka berlandaskan kerangka kerja culture fit dan culture add
  4. Selalu menganalisis dan mengevaluasi proses rekrutmen yang telah dilakukan. Apa hal yang sudah berjalan baik dari penerapan culture fit dan culture add, dan apa yang masih bisa ditingkatkan?

Bagaimana nih pendapat Sobat Edukarir tentang culture fit dan culture add?

Mencari Kandidat Berkualitas untuk Perusahaan, Bagaimana Caranya?

Kini, merumuskan nilai inti perusahaan dan kelayakan kandidat dengan perusahaan Anda dapat dilakukan bersama-sama dengan Edukarir. Memiliki database berisi kandidat terbaik bangsa dan melalui keahlian para tim rekruter spesialis Edukarir, agenda rekrutmen akan disesuaikan dan dikurasi agar tepat sasaran dengan kebutuhan perusahaan.

Sudah siap merekrut talenta-talenta baru ke dalam tim Anda? Edukarir siap membantu menjawab kebutuhan Anda

Solusi untuk rekrutmen tidak pernah semudah ini! 

Referensi:

  1. Akins, C. (2019). Culture matters: A correlational study on organizational culture fit and job satisfaction. Disertasi, Azusa Pacific University.  
  2. Bouton, K. (2015). Recruiting for cultural fit. Diakses dari https://hbr.org/2015/07/recruiting-for-cultural-fit
  3. Join.com (2022). The cultural fit controversy (and how to hire better). Diakses dari https://join.com/recruitment-hr-blog/cultural-fit/ 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *