Apa Bedanya Merekrut Tech Talent vs. Nontech Talent?

(Panduan Rekrutmen)

Berkembangnya teknologi dewasa ini amat mempengaruhi talenta-talenta yang akan direkrut oleh perusahaan. Di samping ditandai oleh mulai maraknya industri yang bergerak di bidang teknologi, perusahaan juga mulai mengaplikasikan digitalisasi ke dalam proses bisnis sebagai upaya mengikuti tren dan zaman. Talenta yang bersinar di bidang teknologi maupun non-teknologi tentunya tetap menjadi incaran perusahaan. Keterampilan menggunakan teknologi yang dimiliki talenta di bidang teknologi tentunya dibutuhkan untuk mempertahankan bisnis. Akan tetapi, merekrut talenta-talenta di bidang non-teknologi juga dibutuhkan untuk mendukung, menciptakan nilai, dan mengembangkan perusahaan. Apa saja hal yang harus diperhatikan dalam proses merekrut kedua jenis talenta ini dan apa perbedaannya?

Perbedaan tech talent dan nontech talent

Pada dasarnya, merekrut talenta berangkat dari prinsip yang sama. Perbedaan utama dari perekrutan tech talent dengan nontech talent terletak pada keterampilan yang harus dikuasai oleh masing-masing talenta. Berbeda halnya dengan proses rekrutmen nontech talent, seorang perekrut memerlukan setidaknya pengetahuan dasar mengenai teknologi dan penggunaannya. Hal ini diperlukan agar kita sebagai perekrut bisa membedakan kandidat yang memiliki keterampilan dalam segi teknologi yang baik dan yang tidak. 

Apakah saya butuh keterampilan teknologi agar dapat merekrut tech talent dengan baik?

Tentu saja ya! Meskipun Anda tidak memiliki latar belakang di bidang sistem informasi atau komputer, memiliki dasar-dasar pengetahuan mengenai hal ini tetap dibutuhkan agar Anda bisa mendapatkan kandidat terbaik untuk perusahaan. Meskipun demikian, hal ini juga tidak berarti bahwa Anda harus menjadi ahli di bidang teknologi untuk bisa merekrut. Pengetahuan dasar di bidang ini dibutuhkan untuk mengembangkan peran dan tanggung jawab jabatan talenta teknologi dan tentunya untuk menarik talenta berkualitas bergabung dengan perusahaan Anda. Sebagai contoh, Anda tidak perlu memahami perkembangan perangkat lunak sejak mula rilis hingga saat ini, tetapi memahami perbedaan level dalam perkembangannya mungkin adalah sesuatu yang lebih dibutuhkan untuk membantu Anda menentukan level jabatan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, tentu saja dalam merekrut, mengetahui metode penilaian yang tepat tetap adalah yang terutama. Anda juga dapat meningkatkan sistem perekrutan dalam perusahaan, misalnya melalui konsultan seperti Edukarir yang dapat memberikan pandangan baru yang lebih segar.

Bagaimana proses merekrut tech talent dan nontech talent? 

  1. Mengidentifikasi target audiens

Siapakah orang-orang yang ingin Anda rekrut? Mengidentifikasi audiens yang akan melihat job posting yang dibuat akan sangat mempengaruhi pool of candidates yang kita miliki dalam proses rekrutmen. Sebagai contoh, jika kebutuhan perusahaan Anda adalah untuk mempekerjakan karyawan di level junior, maka fresh graduates atau mereka yang baru memiliki pengalaman kerja selama setahun akan cocok menjadi audiens Anda. Setelah menentukan hal ini, barulah kita dapat bergerak mencari platform yang cocok untuk mengiklankan job posting kita.

  1. Merencanakan proses rekrutmen

Anda sudah menentukan orang yang cocok dengan kriteria karyawan yang dibutuhkan. Sebelum mulai melaksanakan rekrutmen, sangat penting untuk mendesain proses rekrutmen dan evaluasi yang jelas, baik terhadap tech talent maupun nontech talent. Hal ini untuk meminimalisasi risiko tertundanya proses rekrutmen, kekeliruan dalam mencari talenta, dan menentukan perekrut yang tepat dalam tim Anda. Anda juga mungkin akan mempertimbangkan outsourcing recruiter seperti Edukarir untuk membantu Anda dalam mendesain proses rekrutmen dan memberikan asesmen yang sesuai, terutama bagi tech talent yang membutuhkan keterampilan lebih dalam bidang teknologi.

  1. Menciptakan job description yang jelas dan menarik

Menuliskan job description dan peran yang jelas akan sangat membantu Anda dalam menghemat tenaga dalam proses rekrutmen. Jika Anda dapat menuliskan terminologi masing-masing pekerjaan, baik tech maupun nontech talent, dengan jelas dan tajam, Anda akan secara tidak langsung menyaring kandidat-kandidat yang berkualitas dalam rekrutmen.

  1. Melakukan screening dan memberikan umpan balik pada kandidat

Screening melalui dokumen maupun melalui asesmen langsung yang berkaitan dengan keterampilan teknologi adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian kandidat, terutama tech talent dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini tidak hanya agar Anda bisa memperoleh perbandingan antar kandidat, tetapi juga memastikan mereka mencapai skor minimum yang dibutuhkan untuk bisa bekerja di perusahaan Anda.

  1. Melaksanakan wawancara dengan kandidat

Wawancara merupakan tahapan yang penting, baik dalam proses merekrut tech talent maupun nontech talent. Wawancara dibutuhkan untuk menilai soft skill kandidat yang mungkin belum tampak dalam asesmen pertama. Wawancara kini tidak hanya dapat dilakukan tatap muka secara langsung, tetapi juga jarak jauh melalui online video call. 

  1. Membuat tawaran kerja

Jika Anda sudah menemukan kandidat yang cocok, memberikan mereka tawaran kompensasi yang sesuai menjadi langkah akhir untuk menutup proses rekrutmen. Tawaran kerja yang berkualitas meliputi kompensasi gaji yang sesuai dan memuaskan, beban kerja yang masuk akal, serta ekspektasi terhadap kerja yang jelas. Kandidat juga harus dipersilakan untuk memeriksa tawaran tersebut serta diberikan ruang untuk bernegosiasi.

Pertimbangan penting dalam merekrut talenta

Mendapatkan kandidat yang memiliki semua kualitas yang Anda cari tidak berarti ia akan cocok dengan model perusahaan Anda. Oleh karena itu, sangat penting pula untuk menyoroti kesesuaian antara budaya–-culture fit antara kandidat dengan perusahaan Anda. Culture fit merupakan hal penting dalam menilai kesesuaian antara sikap, keterampilan, dan budaya kerja yang hendak dibangun perusahaan. Memahami hal ini merupakan salah satu hal utama dalam perekrutan tech dan nontech talent agar mereka dapat merasa nyaman ketika bekerja bersama tim.

Jika Anda masih merasa kesulitan baik dalam mendesain proses rekrutmen maupun mencari kandidat yang tepat, Anda juga dapat meminta para tim ahli kami di Edukarir untuk membantu Anda mengidentifikasi rekrutmen dan kandidat yang paling tepat dengan model bisnis perusahaan Anda. Hal ini karena karyawan yang mampu bekerja dengan nyaman dan produktif dalam perusahaan tentunya adalah jantung proses bisnis sekaligus aset penting bagi perusahaan.

Daftar Pustaka

Fatima, A. (2021). A guide to tech recruitment for non-tech recruiters. Diakses dari

https://technical-hiring.com/a-guide-to-tech-recruitment-for-non-tech-recruiters/

Do You Even ERP. (2021). Technical vs, non-technical jobs: How do they differ?. Diakses dari 

Hire Remotely. (2022). Technical recruiting: A guide to hiring tech talent (2022). Diakses dari

https://www.hiremotely.com/blog/guide-to-hiring-tech-talent

Sochan, A. (2018). How do you hire tech talent as a non-technical founder?. Diakses dari 

https://www.thinkandgrowinc.com/blog-posts/how-do-you-hire-tech-talent-as-a-non-technical-founder

Sokolowski, T. (n.d.). Hiring trends: Tech and nontech roles collide. Diakses dari

Penulis: Shierlen Octavia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *